JAKARTA, KOMPAS.com — Peristiwa penusukan seorang pelajar, Raafi Aga Winasya Benyamin (17), di sebuah kafe di bilangan Kemang, Minggu dini hari lalu, membuat pihak sekolah berduka. Tadi pagi, Senin (7/11/2011), diadakan misa untuk mengenang Raafi yang telah pergi akibat ditusuk orang tak dikenal.

Kami semua sakit ditinggal dia. Raafi itu anak baik dan mudah bersosialisasi.
-- Theo R Rastam

Theo R Rastam, guru Bimbingan Konseling sekaligus Humas SMA Pangudi Luhur Jakarta, mengatakan, tadi pagi telah diadakan misa untuk mengenang Raafi. "Kami semua sakit ditinggal dia. Raafi itu anak baik dan mudah bersosialisasi. Dia tim inti ekskul basket, dari sisi akademis juga pintar, dia anak IPA, cita-citanya jadi dokter," kata Theo kepada Kompas.com.
Theo juga berharap pihak kepolisian bisa menangkap dan menyelesaikan kasus yang menimpa muridnya tersebut. "Urusan pelaku biar menjadi tanggung jawab pihak kepolisian," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, siswa kelas III SMA Pangudi Luhur, Raafi Aga Winasya Benjamin (17), tewas ditusuk pada Sabtu (5/11/2011) dini hari di Shy Rooftop, Kemang, Jakarta Selatan. Ketika itu Raafi datang bersama teman-temannya untuk memenuhi undangan ulang tahun.
Namun naas, saat Raafi sedang berjoget, dirinya menyenggol seseorang sehingga timbul percekcokan. Pada saat itulah, pelaku lalu menusuk perut bagian kanan Raafi hingga membuat Raafi jatuh tersungkur.
Pelaku lalu kabur diduga membawa senjata tajam yang digunakan menusuk Raafi. Sementara Raafi sempat dibawa ke RS Siaga Pasar Minggu, tetapi dalam perjalanan nyawanya tidak tertolong lagi. Raafi tewas dengan luka tusuk selebar 10 cm di bagian perut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar