Sabtu, 10 Desember 2011

Malaysia Bikin Buku Sejarah Batik

Kuala Lumpur - Kendati batik telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia, namun itu tidak menyurutkan upaya Malaysia untuk terus mempromosikan batik khas negeri itu. Sebagai bagian dari upaya itu, buku sejarah batik hari ini diluncurkan di Malaysia.
Buku berjudul "Malaysian Batik: Reinventing a Tradition" tersebut diluncurkan oleh mantan perdana menteri Malaysia Tun Abdullah Ahmad Badawi.

Peluncuran buku karya Datin Noor Azlina Yunus tersebut bertepatan dengan dimulainya Konvensi dan Pameran Batik Internasional Kuala Lumpur (KLIB) 2011 di Kuala Lumpur hari ini. Pameran batik itu akan berlangsung tiga hari.

Saat meluncurkan buku tersebut, Badawi mengimbau warga Malaysia untuk menulis lebih banyak buku-buku mengenai sejarah, budaya dan warisan bangsa.

"Menulis buku mengenai budaya dan warisan kita merupakan jasa besar bagi negara kita," kata Badawi seperti dilansir kantor berita resmi Malaysia, Bernama, Jumat (9/12/2011).

Dikatakan Badawi, buku-buku akan membuat kaum muda dan generasi mendatang terus mendapatkan informasi sehingga bisa memahami dan menghargai budaya dan warisan.

Buku mengenai sejarah batik tersebut dijual dengan harga 110 ringgit. Buku setebal 176 halaman tersebut bercerita mengenai asal-mula batik, material, metode pembuatan dan motif-motif batik. Buku itu juga menceritakan bagaimana batik Malaysia telah bertransformasi menjadi kerajinan bercita rasa internasional.



Beberapa contoh design batik Malaysia:






Jumat, 09 Desember 2011

Penyebab Terjadinya Kesemutan

memang mungkin pertanyaan yang mungkin sering kita ajukan sendiri, nah bagaimana terjadinya kesemutan silahkan disimak, semoga info ini menambah pengetahuan kita semua, amin. Kesemutan atau berasa senyar ( geranyam - red ) pada anggota badan, seperti digigit semut, terutama kaki dan tangan. Biasanya orang yang mengalami kesemutan karena lama duduk tanpa bergerak - gerak atau tertekan terlalu lama.

Kesemutan bisa jadi merupakan indikasi awal penyakit serius seperti tumor, kencing manis atau stroke. Menurut dr. Diatri Nari Lastri, spesialis syaraf RS. Cipto Mangunkusumo, orang cenderung menganggap enteng kesemutan karena biasanya keluhan itu akan menghilang sendiri. Padahal menurutnya, ketika kesemutan berarti telah terjadi sesuatu di tubuh. Kalau gangguan kesemutan itu terjadi pada satu tempat, satu posisi dan akan menghilang setelah ada perubahan posisi , memang tidak perlu dikawatirkan.

Style Rambut Wanita Korea


 
























korean-hairstyles-women.

Korean-women-hairstyle-2011

Women Japanese Curly Hairstyles

Dari beberapa gambar diatas kesimpulan yang bisa saya ambil adalah bahwa permainan style rambut mereka rata-rata di bagian PONI.
Poni mereka pasti lurus&datar diasa alis mata. Ditambah dengan permainan mereka dengan curly hairnya.
Dan 1 lagi, selain bermain dengan poni dan curly, mereka juga bermain dengan tatanan helai rambut mereka yang terkesan tidak disisir rapi namun dibiarkan berantakan untuk menambah kesan "berani" dan "cuek" tapi tetap rapi.

Contoh Girlband dengan style rambut mereka:

Grup Wonder Girls ini kompak dengan gaya rambut pendek mengembang.
Mungkin identik dengan tokoh kartun Dora The Explorer yaa :D
Namun kembali lagi, walaupun gaya rambut sama antara 1 dengan yang lain mereka tetap membedakan diri mereka dengan memodifikasi poni mereka masing-masing. Betul kan?


Naah 1 hal yang saya sukai dari hairstyle Korea adalah SIMPLE.
Mereka jarang sekali memberikan aksen pada rambut mereka, paling-paling hanya mengandalkan curly. Selanjutnya? Dibiarkan apa adanya, namun tetap terlihat high class.
5 dari 9 personil mengandalkan curly dan selebihnya dibiarkan alami begitu saja.
Dan tampaknya mereka bangga dengan rambut hitamnya, hanya 1 personil saja yang mewarnai rambutnya.



Jadi, inti dari pembahasan kita kali ini adalah bahwa wanita-wanita Korea memang selalu tampil apa adanya mereka. Tanpa embel-embel pada rambut mereka, namun mereka bisa terus terlihat sexy dan high class. Untuk urusan rambut mereka hanya mengandalkan curly, poni dan sasak.

Kamis, 08 Desember 2011

Lagu Baru Justin Bieber Menyambut Natal 2011


Justin Bieber - Santa Claus Is Coming To Town

Aplikasi Wap Chat Gratis tapi Berkualitas Tinggi





Ini adalah logo suatu produk baru untuk aplikasi wap chat handphone!
Baru rilis akhir tahun ini looh!
Dan yang penting, aplikasi ini GRATIS!!
Jadi, lo yang suka chatting di facebook apalagi harus punya account dari komdak ini.
Caranya?
Amat sangat gampang kok!
Yang penting settings GPRS di handphone kamu sudah benar-benar aktif.
(Tenang..  Kamu enggak usah check pulsa kok! Kan GRATIS!!)
Nah..
Kamu tinggal kunjungi alamat
 http://m.komdak.com/ langsung dari handphone kamu (pake browser).
Maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini:


















Naah kalo yang kalian lihat di atas adalah tampilan m.komdak.com jika kalian browse dari komputer. Ya, kurang lebih tampilannya seperti ini lah.

So, tunggu apa lagi?
Ayo!  Menjadi penggagas  utama akan tekhnologi dengan langsung gabung dan ajak teman-temanmu yang  lain.

RIP Christopher Melky Tanujaya


Dulu, namanya memang jarang didengar, tapi sekarang dari media twitter, facebook, hingga beberapa situs online memberitakan tentang dirinya. Berita tentang kepergiaan dirinya, berita tentang kepergian salah satu pemuda Indonesia yang memiliki segudang prestasi.
Christopher Melky Tanujaya, pria berusia 16 tahun ini adalah salah seorang peraih medali perak matematika pada olimpiade sains nasional 2009. Atas prestasinya tersebut, dia mendapat beasiswa bersekolah di St Joseph Institution, Singapura. Selain itu, dia juga meraih prestasi dibidang olahraga, organisasi, dan musik.

Norma Sulistiowati, ibu dari Kiki (panggilan akrab Melky) merasa sangat kehilangan. “Dia pernah mengatakan, apa yang dicapai semuanya untuk membahagiakan mami dan papi. Pada bulan enam kemarin dia ikut olimpiade, agregatnya delapan. Pulang dari Singapura, dia membawa dua medali. Di sekolahnya dia termasuk dalam top 30 atau 30 terbaik.” kenangnya. Pernyataan yang dimuat di 

VIVANews ini benar-benar menyadarkan kita bahwa Melky adalah seorang anak baik yang memiliki cita-cita untuk membahagiakan orangtuanya. Lalu, mengapa orang sebaik Kiki harus dibunuh?
Menyedihkan, hal itulah yang saya rasakan melihat peristiwa ini. Dia masih 16 tahun, seumuran saya, memiliki segudang prestasi dan disia-siakan begitu saja? Saya heran dan sedikit bingung pada motif pembunuh untuk menghilangkan nyawa Kiki. Jahat banget! Cuma bisa bilang itu. Saya benar-benar berharap bahwa tidak ada lagi kejadian seperti ini, saya juga berharap bahwa pihak berwajib mampu mengungkap kasus ini dengan baik dan jujur.
Hal yang bisa saya petik dari kejadian ini adalah tentang ketegaran ayah Christopher Melky Tanujaya, saat diliput beberapa media televisi, beliau tetap terlihat tegar, bercerita tentang anaknya dan menjelaskan kronologis pembunuhan anaknya. Melalui akun twitternya @chris_tanujaya, saya juga melihat beberapa orang di followingnya yang notabene adalah teman-teman Kiki. Mereka juga tetap terlihat tegar, salah satu temannya bahkan menulis tweet seperti ini: “Instead of questioning God, I’ll thank Him for giving me the chance to met and spent time with you. You were really a gift@chris_tanujaya!


Gambar Tempat Kejadian Pembunuhan Raafi Aga


undefined


undefined


undefined


undefined


undefined


SHY ROOFTOP Tampak Depan















Pihak Polres JakSel Sedang Melakukan Pemeriksaan TKP.














Banyak pihak yang saat itu untuk meneliti TKP.






























Shy Rooftop berada dalam gedung bernama The Papilion.




TNI Turut Ambil Andil Dalam Peristiwa Raafi

VIVAnews - Penyidik gabungan dari Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Selatan akan bekerja sama dengan Polisi Militer terkait adanya anggota TNI dalam kasus penusukan Raafi Aga Winasya Benjamin, 17 tahun, siswa Pangudi Luhur di Shy Rooftop, Kemang, Jakarta Selatan pada 5 November 2011 silam.

"Pasti, karena kami tidak bisa berdiri sendiri. Kami akan kerjasama dengan pihak POM dan pihak pihak lain," ujar Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Untung S Rajab, Kamis 8 Desember 2011.

Dikatakan Untung, saksi dari anggota TNI tersebut sangat membantu pengungkapan kasus Raafi, sebab dengan kesaksiannya polisi bisa menangkap Febri Awan dan menetapkannya sebagai pelaku utama penusuk Raafi.

Tetapi Untung tidak menjelaskan, anggota TNI tersebut sedang melakukan apa di Shy Rooftop pada malam kejadian itu.

"TNI dan Polisi itu kan bertugas 24 jam. Dia kan punya tanggungjawab sebagai anggota. Jadi silahkan itu urusan masing masing kedinasan mereka," jelas Untung.

Untung juga sudah menyerahkan keterlibatan anggota TNI ke POM, untuk diperiksa lebih lanjut. Sebab diduga anggota TNI itu menjadi orang yang sempat dititipkan pisau oleh Febri usai membunuh Raafi.

"Kalau ada permasalahan di anggota TNI itu kan punya aturan hukum dan akan diselidiki oleh penyidik dari POM. Itu bukan kewenangan kami tapi kami merasa terbantu oleh anggota yang tahu ini, makanya bisa dikembangkan," kata dia.

Polisi Terus Mencari Pelaku Pembunuh Christopher


VIVAnews - Polisi telah mengenali pelaku penusukan terhadap Cristopher Melky Tanujaya (16), siswa asal Singapura yang tewas mengenaskan di halte Transjakarta Pluit Selatan, Penjaringan, Jakarta Utara pada Senin 5 Desember 2011 malam.

Disampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Gatot Edi Pramono, beberapa saksi sudah diminta keterangan, pihaknya kini tinggal mencari bukti lain sebelum melakukan penangkapan.
"Kita cari orang yang kita duga, Tapi ini masih dilidik dan belum bisa kita sampaikan. Kalau memang orang itu sebagai pelakunya ya syukuralhamdulillah," kata Gatot, Kamis, 8 Desember 2011.

Dari keterangan saksi, polisi akan membuat sketsa wajah pelaku. Tapi belum dipastikan apakah pelaku mengenal korban. Meski polisi masih yakin bahwa pelaku kenal dengan Cristoper.

"Bisa jadi ingin mengambil harta tapi tidak jadi karena korban teriak dan sebagainya. Kemungkinan-kemungkinan itu ada, tapi akan dipastikan bila sudah ditangkap," kata Gatot.

Penyelidikan kasus ini masih dilakukan. Polda dan Polres Jakarta Utara masih melakukan penyelidikan, dan sedang ditelusuri aktivitas korban mulai dari keluar rumah sampai kejadian penusukan.

Seperti diketahui, Christopher Melky Tanujaya (16), warga Perumahan Taman Grisenda C2, No.8, Kelurahan Kapukmuara, Penjaringan, Jakarta Utara, pertama kali ditemukan oleh Setiohadi Wiratmoko (30), dengan kondisi berlumuran darah di depan Rumah Makan Padang Garuda.

Pria yang diketahui masih mengikuti pendidikan setingkat SMA di Singapura ini, meninggal saat dalam penanganan medis di IGD Rumah Sakit Atmajaya Penjaringan Jakarta Utara.

"Terdapat dua luka tusuk di lehernya," kata Mustofa (33), Satpam Rumah Sakit Atmajaya.

Setiohadi kemudian membawanya ke RS Atmajaya, menggunakan sepeda motor Yamaha Jupiter MX nopol B 6001 UKG. "Saya lihat dia kesulitan memapah korban. Lalu saya bantu dan membawanya ke Ruang IGD," tutur Mustofa.

Pembunuh Christopher Incar Blackberry White Korban


VIVAnews - Polisi akhirnya menangkap pelaku penusukan terhadap Christopher Melky Tanujaya. Siswa berusia 16 dan bersekolah di Singapura itu tewas di halte Transjakarta Pluit Selatan, Jakarta Utara pada Senin 5 Desember 2011 lalu.  Polisi sudah menginterogasi si pelaku pembunuhan itu.
Kapolres Jakarta Utara Komisaris Besar Andap Budhi Revianto, menjelaskan bahwa kepada polisi pelaku yang diketahui bernama Abdul Jalil, 24, alias Adul alias Ayub itu mengakui perbuatannya. Rencananya adalah merampok. Niat merampok itu muncul begitu ia melihat korban yang keluar dari halte TransJakarta asyik memainkan BlackBerry berwarna putih.
"Pelaku tertarik karena BB-nya eye catching," kata Andap dalam perbincangan denganVIVAnews.com, Jumat 9 Desember 2011. Pada malam itu, pelaku baru keluar dari rumahnya yang lokasinya tidak jauh dari halte busway.

Begitu melihat korban, pelaku langsung membuntuti dari belakang. Saat itu Christopher hendak pergi ke rumah neneknya. Kira-kira 200 meter sampai ditujuan, pelaku menepuk punggungnya.
Lalu korban menoleh. "Pelaku langsung menodongkan pisau dapur sambil meminta korban memberikan hpnya," ucap Andap. Entah karena korban menolak atau apa, pelaku langsung menikam lehernya. Korban langsung terjatuh. "Saat jatuh, pelaku langsung membabibuta menusuk punggung korban," ujar dia.

Karena takut korban teriak, pelaku langsung kabur dengan berlari kecil menuju rumahnya tanpa membawa satupun barang milik korban. Pada saat itu, ada seorang saksi pengendara motor yang menolong  Christopher yang sudah bersimbah darah.
"Saksi itu dapat mengidentifikasi pelaku," katanya. Pelaku sempat menghilangkan jejak dengan memotong rambutnya dua hari setelah kejadian. "Tapi kami berhasil melacak dan menangkapnya tadi malam," ucap Andap.

Laporan : Arnes Ritonga | Jakarta Utara

Pembunuhan Christopher Melky Dikarenakan Faktor Ekonomi si Pelaku?


VIVAnews - Polres Jakarta Utara menangkap orang yang diduga pelaku pembunuhan Christopher Melky Tanjujaya (16), pelajar St. Joseph Singapura asal Indonesia, Senin lalu. Kepada polisi yang menginterogasinya pelaku mengaku tergiur dengan Blackberry korban, sementara dia seorang pengangguran.

Kapolres Metro Jakarta Utara, Komisaris Besar Andap Budhi, menjelaskan bahwa tersangka yang bernama Abdul Jalil alias Adul alias Ayub (24) merupakan warga Jalan Bakti, Gang Wirabuana RT 7 RW 7 nomor 23 Kelurahan Pluit Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Tersangka tidak memiliki pekerjaan tetap. 

Menurut Andap Budhi, tersangka kerap menjadi penonton acara musik di televisi. Saat hari nahas, "Tersangka bangun jam 10.00 WIB, lalu dia nonton acara musik,  lalu dia nongkrong-nongkrong, pas magrib dia keluar dan sudah menyiapkan pisau," ujarnya.

Lewatlah Christopher yang hendak ke rumah neneknya. Tersangka tertarik dengan ponsel Blackbeery korban dan membuntutinya hingga di depan SDN 01 Pluit, Jakarta Utara. Tersangka merebut Blackberry dan menusuk korban sebanyak empat kali bagian leher dan pundak. "Tersangka takut korban teriak dan ada saksi yang lihat, lalu kabur dengan ojek sepeda," tambahnya.
Tapi polisi berhasil membekuk si pelaku ini  Kamis 8 Desember 2011 pukul 19.00 WIB di rumahnya. Hingga Jumat siang, tersangka masih ditahan di Polres Metro Jakarta Utara. Ia dijerat dengan pasal penganiayaan yang mengakibatkan kematian. Ancaman hukumannya tujuh tahun penjara.

Laporan: Arnes Ritonga | Jakarta Utara

Anggota TNI Siap Menjadi Saksi Peristiwa Pembunuhan Raafi


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus tewasnya  Raafi Aga Winasya Benjamin (17), siswa Pangudi Luhur di Shy Rooftop, Kemang, Sabtu (5/11/2011) lalu  turut melibatkan anggota TNI yang bersedia menjadi saksi.
"Kasus Raafi ini ada beberapa orang yg sudah ditahan. Kemudian dibantu oleh rekan TNI yang mau sebagai saksi kejadian itu," terang Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Untung S Rajab Kamis (8/12/2011).
Untung menjelaskan rekan TNI yang bersedia menjadi saksi kejadian itu, berarti orang yg melihat atau mendengar saat  kejadian. "Dia bersedia dibuat berita acara, kita liat nanti, kami akan lakukan rekonstruksi," ucap Untung.
Ketika ditanya apakah TNI itu sedang bertugas atau tidak saat kejadian, Untung hanya menjawab "TNI/polisi itu kan bertugas 24 jam. Dia kan punya tanggungjawab sebagai anggota. Jadi silahkan itu urusan masing masing kedinasan mereka," tambah Untung.

Keluarga Sudah Memaafkan Pembunuh Christoper



VIVAnews - Stevanus Hans Tanujaya, ayah Christopher Melky Tanujaya,  mengucapkan terima kasih kepada aparat kepolisian yang telah bekerja keras dan berhasil menangkap pembunuh putranya.

Keluarga, kata Stevanus, sudah pasrah dan menyerahkan sepenuhnya kepada Yang Maha Kuasa.

"Kami sudah memaafkan orang yang mengeksekusi anak saya. Sedangkan untuk proses hukumnya saya serahkan kepada polisi, dan mohon diusut siapa tahu masih ada yang lainnya," kata Stevanus di Jakarta, Jumat 9 Desember 2011.

Sebelumnya, Christopher yang siswa ST Joseph Institution Singapura warga, Perumahan Taman Grisenda C2, No.8, Kelurahan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara itu, tewas karena ditusuk di leher, dada dan punggung. Christopher sempat dibawa ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit (RS) Atmajaya.

Korban ditolong seorang pengendara sepeda motor (Setiohadi) yang kebetulan melintas di lokasi kejadian. Setiohadi menolong Christopher yang terkulai lemas di trotoar, saat dirinya hendak pulang. Ketika melihat Christopher yang sudah berdarah-darah, ia langsung menolong dan membawanya ke RS Atmajaya.

Saat ini pelaku ditahan di Polres Jakarta Utara berikut barang bukti berupa pakaian Christopher saat kejadian, dan sebilah pisau dapur yang diduga digunakan pelaku untuk menusuk.

Dia dijerat dengan pasal 365 ayat 2 dan 3 KUHP tentang percobaan perampokan, dengan ancaman 7 tahun penjara, dan pasal 351 ayat 1 KUHP tentang penganiayaan yang menyebakan orang meninggal, dengan hukuman paling lama 15 tahun penjara.

Laporan: Arnes Ritonga | Jakarta Utara

Polisi Berniat Membuat Sketsa Wajah Pembunuh Christopher Melky


Polisi Kantongi Identitas Terduga Penusuk Christoper



Liputan6.com, JakartaPenyidik Kepolisian Resor Jakarta Utara membuat sketsa wajah pelaku pembunuhan Christopher Melky Tanujaya di Pluit, Jakarta Utara. Sketsa wajah dibuat setelah mendapatkan keterangan saksi-saksi di tempat kejadi perkara.
"Orang yang menemukan korban dan teman-teman korban juga kita periksa. Saksi dari dekat TKP. Akhirnya, kita akan membuat sketsa wajah pelakunya," ujar Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Polisi Gatot Edi di Jakarta, Kamis (8/12).
Menurut Gatot, penyidik belum mengetahui jumlah pelaku pelajar 16 tahun itu. "Belum bisa disebutkan satu atau dua orang. Yang jelas pelaku bisa kenal sama dia (korban), bisa saja karena ingin ambil hartanya (korban) tapi tidak sempat," terangnya.
Selain itu, lanjut Gatot, penyidik pun tengah menghimpun informasi tentang korban. Dari mulai keluar rumah hingga terjadi penusukan yang menewaskan. Peraih perak Olimpiade Matematika Nasional ini ditusuk setelah turun dari Transjakarta.

Polisi Bekuk Tersangka Pembunuh Christopher Melky Tanujaya


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Anggota Kepolisian Resor Metropolitan (Polrestro) Jakarta Utara dan Polda Metro Jaya menciduk pelaku yang diduga membunuh siswa peraih juara Olimpiade tingkat SMP tahun 2009, Christoper Melky Tanujaya. Si terduga pembunuh itu berinisial AJ alias Adul alias Ayub.
Berdasarkan situs resmi Pusat Komunikasi dan Informasi Bidang Humas Polda Metro Jaya di Jakarta, Jumat, tersangka Ayub ditangkap di rumahnya daerah Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (8/12) sekitar pukul 21.00 WIB.
Pelaku diduga memiliki motif ingin merampas telepon selular korban, namun ketahuan sehingga melakukan penusukan terhadap Melky. Korban melakukan perlawanan saat pelaku merampas telepon selular, sehingga akhirnya Ayub menusuk leher Melky hingga terkapar di pinggir jalan.
Pihak kepolisian melakukan upaya penyelidikan dan menelusuri identitas pelaku melalui kamera tersembunyi di sekitar lokasi pembunuhan dan memantau telepon selular milik korban yang diambil pelaku.
Pelaku dijerat Pasal 351 ayat (1) junto Pasal 170 KHUP tentang Penganiayaan dan Pengeroyokan dengan ancaman hukuman lima tahun penjara dan Pasal 365 tentang pencurian dengan kekerasan ancaman hukuman 20 tahun penjara.
Sebelumnya, Melky ditemukan tewas usai turun dari busway dengan kondisi luka tusuk pada bagian leher di sekitar Jalan Pluit Selatan, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (5/12) pukul 20.00 WIB.

Pembunuh Christopher Hanya Ingin Mengambil HP


Liputan6.com, Jakarta: AJ alias Adul alias Ayub, pelaku yang diduga menikam Christoper Melky Tanujaya berhasil ditangkap. Ia diduga memiliki motif ingin merampas telepon selular milik korban. Namun karena ketahuan, pelaku menusuk Melky.
Demikian disampaikan situs resmi Pusat Komunikasi dan Informasi Bidang Humas Polda Metro Jaya di Jakarta, Jumat (9/12).
Saat pelaku merampas telepon selular, korban melakukan perlawanan sehingga akhirnya Ayub menusuk leher Melky hingga terkapar di pinggir jalan.
Pihak kepolisian melakukan upaya penyelidikan dan menelusuri identitas pelaku melalui kamera tersembunyi di sekitar lokasi pembunuhan dan memantau telepon selular milik korban yang diambil pelaku.
Pelaku dijerat Pasal 351 ayat (1) junto Pasal 170 KHUP tentang Penganiayaan dan Pengeroyokan dengan ancaman hukuman lima tahun penjara dan Pasal 365 tentang pencurian dengan kekerasan ancaman hukuman 20 tahun penjara.
Sebelumnya, Melky ditemukan tewas usai turun dari busway dengan kondisi luka tusuk pada bagian leher di sekitar Jalan Pluit Selatan, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (5/12) pukul 20.00 WIB.

Tewasnya Sang Juara Olimpiade Matematika

TEMPO.COJakarta - Norma Susilowati, 50 tahun, sudah tak sanggup berdiri. Dia hanya duduk terpaku di kursi kamar jenazah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Selasa malam, 6 Desember 2011. Kematian putranya, Christopher Melky Tanujaya, 16 tahun, benar-benar membuat hatinya terluka.

Dengan kesedihan Norma bercerita, Christopher baru pulang ke Indonesia setelah berlibur ke luar negeri. Bahkan pada 7 Desember 2011 dia seharunya bertolak ke Australia untuk survei ke University of Sidney dan University of Quensland. Satu dari dua kampus itu nantinya dijadikan sebagai tempat menuntut ilmu.

Norma mengatakan dirinya tidak memiliki firasat apa pun sebelum kematian putranya. Apalagi Christopher selama ini tidak memiliki musuh. Keluarga pun hampir tak percaya jika dia menjadi korban pembunuhan. "Semua teman yang jalan dengan dia hari Senin adalah teman-teman Indonesia yang sama-sama mendapat beasiswa di Singapura," kata Norma.

Christopher adalah anak kedua dari tiga bersaudara buah hati pasangan Stefanus Tanujaya, 52 tahun, dan Norma. Dia tercatat sebagai juara Olimpiade Sains Nasional bidang matematika tingkat SMP pada 2009.

Kemarin, saat meninggalkan rumah, Christopher pamit pergi ke ulang tahun seorang teman dan bermain futsal di bilangan Puri Indah, Jakarta Barat. Keluarga mendapat kabar Christopher ditemukan sekarat di dekat halte Transjakarta Pluit, Penjaringan, sekitar pukul 20.00. Darah bercucuran dari leher akibat tusukan benda tajam.

Christopher sempat dilarikan ke Rumah Sakit Atmajaya, Penjaringan, Jakarta Utara. Namun nyawanya tidak tertolong. Sejauh ini polisi belum bisa memastikan latar belakang kejadian ini. Sebab barang-barang korban masih utuh.

Menurut Norma, dia bangga dengan prestasi yang diraih Christopher. Remaja itu melanjutkan sekolah tingkat empat (setara kelas X SMA) di Saint Joseph Singapura. "Sekolah ke Singapura tanpa dibiayai orang tua. Tapi karena beasiswa karena berprestasi waktu di SMP Ipeka Pluit," katanya.

Tak hanya prestasi akademis, Christopher pun berprestasi di bidang olahraga. "Di Singapura jadi ketua tim futsal. Juga pernah juara satu lomba renang antartingkat di sekolah," ujar Norma.

Kronologi Tragedi Pembunuhan Christopher Melky Tanujaya



Jakarta - Kasus pembunuhan terhadap Christopher Melky Tanujaya sudah menemukan titik terang. Aparat Kepolisian telah mengantongi orang yang diduga membunuh peraih juara Olimpiade Matematika 2009 tingkat SMP tersebut.

"Dari keterangan saksi, ada orang yang kita duga. Tetapi ini masih lihat perkembangannya apakah pelaku kenal sama Christopher, kita belum bisa katakan seperti itu," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Gatot Eddy Pramono, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (8/12/2011).

Gatot enggan membeberkan ciri-ciri si pelaku. "Nantilah, kita belum bisa sampaikan," ujar Gatot.

Menurut dia, motif-motif pembunuhan Christopher juga masih diselidiki.

"Bisa saja orang yang kenal dia atau orang yang ingin ambil hartanya. Tetapi tidak jadi karena dia teriak. Kemungkinan-kemungkinan itu ada. Kita bisa tahu kalau sudah menangkap pelakunya. Kita sedang mencari orang yang kita duga," papar Gatot.

Christopher ditemukan sekarat di depan SDN Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara pada Senin 5 Desember 2011. Dia terkena tusukan di leher dan tewas saat dibawa ke RS Atma Jaya, Jakarta Utara.



(Copy from detikNews)

Febri, pembunuh Raafi Aga Anggota LEMHANNAS?





Jakarta - Sher M Febryawan, tersangka penusuk siswa Pangudi Luhur Raafi Aga Winasya Benjamin, mengaku-ngaku sebagai staf Lemhannas. Pihak Lemhannas jelas-jelas menangkis pengakuan Febry tersebut.

"Kartu anggota tanda Lemhanas milik Sher itu palsu," ujar Kepala Biro Humas Lemhannas Brigjen Irwan Kusnadi di kantornya Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (6/12/2011).

Menurut Irwan, pihaknya telah memastikan identitas Febry di kartu identitas Lemhannas palsu. Di identitas palsu, Febry berpangkat pengatur tingkat I (2/d) dengan nomor NRP 197002141999031001. Jabatan palsu Febry di Lemhannas yakni pegawai administrasi subbag urdal kesatuan Lemhannas RI.

Irwan menambahkan, dalam kartu anggota Lemhannas tertulis tanggal lahir Febry pada 14 Februari 1970. Beragama Islam, bergolongan darah AB dan tinggi 170 cm. Febry beralamat di Pesona Depok, Blok AN No 7. 

"Kartu dikeluarkan 26 April 2010. Kartu dikeluarkan Kepala Biro Umum Lemhannas Brigjen Pol HM Said," ucap Irwan.


(Copy from detikNews)

Siswa Saint Joseph Instituion (SJI) Singapura, Tewas di Pluit

Jakarta - Seorang remaja bernama Cristoper Melky Tanujaya (16), ditemukan tewas dengan luka tusukan di sekitar wilayah leher, pada Senin (5/12/2011) kemarin. Jenazah kini sudah diambil keluarga dari RS Atmajaya.

"Ya memang ada namanya Cristoper Melky. Masuk ke RS Atmajaya sekitar pukul 17.00 WIB. Kalau tidak salah, ada bekas tusukan di sekitar leher," ujar petugas rumah duka RS Atmajaya, Suhana, saat dihubungi detikcom, Selasa (6/12/2011). 

Namun, Suhana sendiri tidak mengetahui penyebab kenapa si korban hingga ditusuk. Ia menambahkan saat ini, jenazah CMT sudah diambil oleh pihak keluarga.

Informasi yang beredar melalui layanan Blackberry Messenger, korban ditusuk di saat turun dari Halte Busway Pluit Junction, Jakarta Utara. Belum jelas, apa motif penusukan tersebut.

Saat dikonfirmasi, petugas Polsek Penjaringan AKP Sugiyono membenarkan peristiwa ini. Menurut Sugiyono, insiden ini terjadi kemarin pada pukul 17.00 WIB.

"Kejadiannya kemarin pukul 17.00 WIB, kita baru mendapat laporan pukul 18.00 WIB," ucapnya saat dihubungi detikcom.


(Copy from detikNews)

Kamis, 01 Desember 2011

Happy Birthday Raafi Aga Winasya Benjamin :)

"Happy Birthday, Raaf!"
Mungkin kalimat itu yang akan selalu diucapkan oleh teman-teman Alm. Raafi, bahkan pacaranya Gilang E. Patitussy.
Walaupun hanya beberapa rangkaian kata, namun sudah dapat dipastikan ekspresi wajah dan nada yang tersirat saat mereka melontarkan kalimat tersebut.
Sedih.Gak tahan. Adalah jawabannya!
Bagaimana tidak, Raafi meninggalkan kita semua begitu mendadak tanpa pesan berarti sebelumnya.


Hari ini, 2 Desember 2011. Teman kita, sahabat kita, Raafi Aga Winasya Benjamin berulangtahun yang ke-19. Tepat 3 hari setelahnya adalah 1 bulan Raafi meninggalkan kita semua.
Menurut kabar, teman-teman terdekat Almarhum akan datang ke tempat peristirahatan terakhir sahabatnya itu sesudah shalat Jumat hari ini.
Yang saya prediksi pasti lahan kecil makam Raafi tidak akan cukup untuk menampung sepasang kaki sahabat-sahabatnya itu, sebab begitu banyak teman-teman Raafi yang merasa kehilangan semenjak kejadian itu.


My Pray&Wishes for you:
"Happy birthday yaaa, Raaf!
Apa kabar lo?? Hehehe (kepo sok kenal)
Sudah semakin tua yaa sekarang. Udah "nineteeners" nih sekaraaang :D
All the best wishes for you yaa.
Mudah-mudahan sekarang lo udah jadi Dokter hebat ya disana. Amin
Mungkin untuk cita-cita lo yang mau bikin Rumah Sakit gratis untuk orang-orang miskin bisa diwakilkan oleh adik-adik lo atau anggota keluarga lo yang lain.


God Bless you, Raaf".

Raafi Ulang Tahun, Siswa SMA Pangudi Luhur ziarah ke Makam


JAKARTA (Pos Kota) – Raafi Aga Winasya Benjamin yang tewas ditusuk di Kafe Shy Rooftop, Kemang, Jaksel, hari ini, Jumat 2 Desember, tepat berulang tahun ke-19.
Untuk itu rekan-rekan almarhum di SMA Pangudi Luhur (PL) bersama kuasa hukum dari Tim Advokasi Brawijayya IV (TABIV) berencana mengadakan ziarah ke makam Raafi di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Jumat (2/12) siang.
Juru bicara TABIV, Allova Mengko, menyatakan, mereka akan ziarah setelah solat Jumat. “Semua ini atas kemauan rekan-rekan Raafi sebagai rasa kepedulian dan kebersamaan atas nasib yang menimpa almarhum,” katanya.
Remaja berambut gondrong ini tewas ditusuk pengunjung kafe pada 5 Nopember lalu setelah timbul keributan di tempat hiburan yang biasa dikunjungi kaum berduit tersebut.
Petugas Polres Jakarta Selatan sudah menangkap tiga pengeroyok Raafi, namun belum meringkus pelaku utama penusukan.